PALANGKA RAYA – Aliansi Dayak Bersatu menolak kehadiran Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Penolakan terjadi usai pengurus GRIB Jaya Kalteng resmi terbentuk pada 28 Februari 2025 lalu.
Menurut inisiator Aliansi Dayak Bersatu, Agustalina Elisasusiana mengatakan, Kehadiran Ormas besutan penguasa tanah abang Rosario de Marshal atau biasa disapa Hercules tersebut dinilai berpotensi menimbulkan pergesekan di Kalteng.
“Disini kami menolak GRIB Jaya, karna kita tidak ingin ada ormas lagi yang masuk di Kalimantan Tengah. GRIB ini mungkin suatu saat akan menimbulkan pergesekan-pergesekan di Kalimantan Tengah,” ucapnya, Senin (10/3/2025) malam.
Lina menjelaskan, saat ini sudah terdapat banyak ormas yang telah berdiri. Sehingga kehadiran GRIB Jaya dikhawatirkan menyebabkan gesekan atar masyarakat adat di Kalteng. “Ormas-ormas kita sudah ada banyak disini, kenapa kita tidak berdayakan dan kenapa kita harus mengambil dari luar,” ujarnya.
Menurutnya, Ormas yang sudah ada saat ini sudah cukup baik dan juga dikelola oleh masyarakat Kalteng. Selain itu, pihaknya tidak ingin masyarakat Kalteng terusik atas hadirnya Ormas tersebut. “Kami tidak ingin juga hal-hal yang berkaitan dengan ketertiban di Kalimantan Tengah ini terusik,” jelasnya.

2 Komentar
Grib jaya hanya menjadi tempat bagi pencari jatah dari investor yg masuk..
Orang Dayak tidak perlu r*k*s dan d**g*u menjadi anggota ormas pencari uang keamanan..
Salut buat Dayak bersatu. Ormas lokal yg mampu melestarikan adat budaya lokal, untuk Indonesia kita. Bravo DAYAK BERSATU.