Harga Gas Elpiji Subsidi 3 Kg Tembus Rp 40 ribu, Disdagperin Kalteng Duga Ada Peran Pengepul

Gas Elpiji 3 Kg bersubsidi dijual di warung pengecer.

Pihak Disdagperin juga menemukan kasus di mana beberapa pangkalan menjual gas subsidi di atas harga HET yang ditetapkan. Beberapa pangkalan di Palangka Raya, misalnya, menjual gas subsidi dengan harga Rp 25.000 hingga Rp 30.000, padahal harga HET-nya hanya Rp 22.000.

“Ini jelas melanggar ketentuan. Kami sudah memastikan bahwa agen menjual gas 3 kg langsung ke pangkalan dengan harga Rp 18.000 per tabung, yang seharusnya diteruskan ke masyarakat sesuai dengan HET,” ujar Maskur.

Tindak Lanjut Terhadap Pangkalan yang Melanggar

Menurut Maskur, pihaknya telah menelusuri alur distribusi elpiji subsidi ini dan menduga adanya oknum-oknum pangkalan yang melanggar aturan dengan menjual gas ke pengepul. Hal ini menyebabkan harga gas subsidi meningkat secara tidak wajar setelah berpindah tangan beberapa kali.

“Bisa jadi ada oknum yang menjual gas ke pengepul dan melanggar aturan. Kami sudah menemukan beberapa pangkalan yang terlibat dalam praktik ini,” ujar Maskur.

Meski demikian, hingga tahun ini belum ada rekomendasi Pemutusan Hubungan Usaha (PHU) terhadap pangkalan nakal. Pada tahun sebelumnya, Disdagperin telah merekomendasikan PHU terhadap lima hingga enam pangkalan yang terbukti menjual gas subsidi di luar HET.

Pentingnya Peran Masyarakat dalam Pengawasan

Maskur juga mengimbau kepada masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan penjualan gas elpiji subsidi dengan harga di luar ketentuan HET. Masyarakat diharapkan dapat menyediakan bukti foto atau video sebagai dokumentasi yang dapat ditindaklanjuti.

Loading poll ...
Tutup
KERJA SAMA DENGAN KAMI_20250629_231916_0000

You cannot copy content of this page