Cyrustimes.comBandar Lampung – Polres Lampung Tengah melakukan rekonstruksi peristiwa polisi tembak polisi. Ada 21 adegan yang diperagakan oleh Ps Kanit Provos Polsek Pengubuan Aipda Rudy Suryanto.
Dalam rekonstruksi itu juga didapatkan fakta bahwa tersangka memang berniat membunuh Aipda Ahmad Karnain atas dendam yang disimpannya selama bertahun-tahun.
Maka Polres Lampung Tengah pun mengubah pasal yang diterapkan Aipda Rudy Suryanto. “Dari hasil pendalaman rekonstruksi ada penambahan fakta-fakta, bahwa kasus pembunuhan tersebut telah direncanakan oleh pelaku,” kata Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, Rabu (7/9/2022) dilansir dari detik.com
Doffie menjelaskan, Semula hasil pemeriksaan aksi pembunuhan adalah spontanitas, dan persangkaan awal pasal 338, Namun semua terjadi perubahan setelah hasil pendalaman, ternyata pembunuhan tersebut sudah direncanakan. Sehingga tersangka diancam hukuman mati.
“Karena pembunuhan dengan rencana, (tersangka diancam) dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun,” jelasnya.
Berikut 21 reka adegan yang dilakukan dalam rekonstruksi penembakan Aipda Ahmad Karnain.
Adegan ke 1Â : Minggu 4 September 2022 tersangka melaksanakan piket. Pada jam 19.00 WIB tersangka dihubungi istri bahwa dirinya sedang sakit.
Adegan ke 2Â : Tersangka meminta izin pulang lebih awal ke Kepala SPKT Aipda Nagustion.
Adegan ke 3Â : Pukul 20.00 WIB, tersangka meninggalkan Polsek Way Pengubuan menggunakan kendaraan dinas R2 Jenis KLX 150. Dalam perjalanan pulang, dia teringat wajah Aipda Ahmad Karnain menuju Jalan Baru Silikah.
Adegan ke 4Â : Tersangka mengehentikan kendaraan pada pukul 20.30 WIB di depan kebun.
Adegan ke 4AÂ : Di lokasi itu, tersangka mengambil senjata api dari pinggangnya kemudian menembakan satu kali ke arah kebun. Pada adegan ini timbul niat tersangka untuk menghabisi nyawa Aipda Ahmad Karnain.
Adegan ke 5Â : Tersangka menuju rumah korban, namun sempat berhenti di SPBU untuk mengisi bahan bakar pada pukul 20.43 WIB.
Adegan ke 6Â : Tersangka melanjutkan perjalanan ke rumah korban dan tiba pada pukul 20.53.
Adegan ke 7Â : Tersangka turun dari kendaraan mengetuk pagar sembari memanggil “Bang Karnain Bang Karnain”
Adegan ke 8Â : Korban keluar dan mendekati tersangka ke pagar
Adegan ke 9Â : Tepat pukul 21.15 WIB, korban mendekat sekitar 2 meter dari jarak tersangka. Kemudian tersangka mencabut senjata api dari pinggangnya.
Adegan ke 10Â : Tersangka menembak senjata api dari selah pagar setelah diarahkan ke tubuh korban.
Adegan ke 11Â : Tersangka mendengar suara korban dengan menyebut nama “Allah” setelah ditembak. Korban kemudian berbalik badan dan menuju ke dalam rumah.
Adegan ke 12Â : Tersangka memasukkan kembali senjata apinya.
Adegan ke 13Â : Korban menghidupkan sepeda motor dan meninggalkan lokasi.
Adegan ke 14Â : Tersangka menuju rumah Lurah. Di sana dia membicarakan bisnis singkong dan menceritakan baru saja ribut dengan Aipda Ahmad Karnain.
Adegan ke 15Â : Istri Aipda Ahmad Karnain yakni Etty Meyrini mengetahui suaminya jadi korban penembakan.
