Ketua GRIB Jaya Kalteng Jadi Tersangka, Penyegelan Pabrik Karet Diduga Libatkan Banyak Orang
“Kami sudah lama memantau gerak-gerik mereka. Pola kerjanya selalu sama: intimidasi, ancaman, dan tindakan di luar koridor hukum,” kata Yanto pascaaksi demonstrasi.
Aliansi yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, akademisi, dan aktivis ini mendesak pemerintah daerah untuk tidak memberikan ruang gerak bagi organisasi yang berpotensi merusak ketertiban umum.
Tuntutan Penangkapan Menyeluruh
Menanggapi penetapan tersangka tunggal, Aliansi Masyarakat Kalteng Bersatu menilai langkah polisi belum tuntas. Yanto menegaskan penyegelan pabrik di Barito Selatan melibatkan banyak orang dan bukan aksi individual.
“Dari video yang beredar jelas terlihat ada puluhan orang terlibat. Bagaimana mungkin hanya satu orang yang bertanggung jawab?” kata Yanto saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat pagi, 23 Mei 2025.
Aliansi menuntut kepolisian menangkap semua pelaku tanpa terkecuali. “Bukan satu itu oknumnya, kalau dia sendiri tidak bisa. Tangkap semuanya itu,” tegas Yanto.
Menurutnya, tindakan setengah hati ini justru akan memberikan pesan salah kepada masyarakat bahwa intimidasi dan kekerasan bisa ditoleransi selama hanya mengorbankan satu orang sebagai kambing hitam.
Kritik Terhadap Metode Penagihan Utang
Yanto juga mengkritik keras metode penagihan utang yang dilakukan GRIB Jaya. Ia menekankan bahwa urusan utang piutang sudah memiliki koridor hukum yang jelas dan tidak boleh diselesaikan dengan cara-cara intimidatif.
“Jadi janganlah melampaui tugas aparat penegak hukum. Ada pengadilan, ada prosedur hukum yang bisa ditempuh,” katanya.