Lahat Menuju Perubahan! Ini Visi Bursah Zarnubi, Ciptakan Pembangunan Menyeluruh Sampai Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Melalui ekonomi hijau, pembangunan tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem dan meminimalkan dampak negatif terhadap alam.
“Setiap pembangunan mesti ada AMDAL, ada kajian. Kita harus memikirkan masa depan, di mana pembangunan tidak lagi mengorbankan lingkungan, tetapi harus sejalan dengan prinsip-prinsip green economy,” ujarnya.
Dengan pendekatan ini, Bursah berharap Kabupaten Lahat dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam merajut harmoni antara pembangunan, kesejahteraan ekonomi, dan kelestarian lingkungan, sehingga manfaat yang dihasilkan dapat dirasakan hingga generasi yang akan datang.
Prinsip Meritokrasi
Bursah Zarnubi menegaskan bahwa setiap langkah pembangunan yang ia rencanakan akan dilakukan dengan prinsip meritokrasi, di mana kompetensi dan keahlian menjadi dasar utama dalam pelaksanaan kebijakan. Ia mengkritik pendekatan pembangunan yang selama ini hanya berorientasi pada proyek tanpa memperhatikan aspek keilmuan dan riset yang tepat.
“Pemerintahan harus dipimpin oleh para teknokrat yang benar-benar memahami apa yang harus dikerjakan, bukan sekadar pegawai administratif,” tegasnya.
Dalam mewujudkan pembangunan yang baik, katanya, tidak boleh lagi mengandalkan kontraktor yang hanya berorientasi pada proyek semata. Pembangunan harus dilakukan oleh insinyur yang ahli, yang memahami betul prinsip-prinsip keilmuan dan sains, serta berdasarkan riset yang tepat.
Contoh nyata adalah irigasi yang dibangun tanpa perhitungan matang, hingga air harus dipaksa naik ke atas karena ketinggian di hilir yang tidak sesuai. Ini adalah hasil dari mengabaikan prinsip meritokrasi dalam pembangunan. Pembangunan di Lahat sering kali hanya bertahan sesaat, rusak dalam hitungan hari karena dibangun oleh kontraktor yang hanya mengejar keuntungan, bukan kualitas.