CYRUSTIMES, KAPUAS – Rencana Pemerintah Kabupaten Kapuas membangun jembatan baru di Desa Terusan Raya, Kecamatan Bataguh, kembali menuai sorotan. Kali ini kritik datang dari Lembaga Bantuan Kesehatan Negara Semesta (LBKNS) Kabupaten Kapuas setelah sebelumnya dipertanyakan kalangan akademisi.
Ketua LBKNS Kapuas, Gatner Eka Tarung, menjelaskan kronologi proyek jembatan yang ambruk tersebut. “Awal jembatan di jaman pak Mawardi, yang didirikan saat itu cuma dua tiang perancah atau abutment di antara kiri dan kanan sungai,” ujarnya kepada Cyrustimes, Minggu (13/4/2025).
Menurut Gatner, proyek yang dimulai pada masa kepemimpinan Muhammad Mawardi (Bupati Kapuas 2008-2013) tidak dilanjutkan pada era Ben Brahim S Bahat yang menjabat dua periode setelahnya. “Mungkin analisa pak Ben, jembatan yang akan dibangun terlalu mahal. Dengan estimasi pak Ben pencipta jembatan murah, harga terjangkau untuk pemerintah daerah sekelas Kapuas,” tuturnya.
Gatner menegaskan bahwa keputusan tidak melanjutkan proyek tersebut bukan karena faktor politik. “Secara pribadi, itu bukan masalah anggaran, mungkin anggarannya terlalu besar. Bisa dicek anggaran pada jaman pak Mawardi berapa miliar, kan kita gak tau, dulu gak transparan juga,” katanya.
Ia menduga ambruknya jembatan disebabkan oleh ketidaksesuaian spesifikasi pada dua tiang abutmen yang telah terpasang sebelumnya. “Kedalaman dua abutmen itu mungkin tidak sesuai spek pekerjaan. Pengawasan juga tidak ada pada waktu dibangun, tidak ada diawasi oleh konsultan publik,” paparnya.
