CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas membangun jembatan baru di Desa Terusan Raya, Kecamatan Bataguh, menuai kritik dari kalangan akademisi. Proyek tersebut dinilai kurang tepat lantaran tak jauh dari lokasi yang direncanakan, terdapat jembatan lain yang belum lama ini ambruk dan belum tuntas penanganannya.
Pengamat ekonomi dari Universitas Palangka Raya, Suherman, menilai perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap kegagalan proyek sebelumnya sebelum memulai pembangunan jembatan baru.
“Pembangunan jembatan baru padahal proyek sebelumnya yang gagal belum selesai bisa memberi kesan kurangnya perencanaan dan akuntabilitas dalam penggunaan dana publik,” kata Suherman saat dihubungi, Minggu (13/4/2025).
Menurut peneliti Institute for Economic Research and Training (INTEREST) ini, ambruknya jembatan Terusan Muara Rey 2 mengindikasikan adanya permasalahan teknis dan manajerial yang serius. Ia menekankan perlunya audit teknis komprehensif sebelum melanjutkan proyek infrastruktur serupa.
“Percuma melaksanakan proyek baru jika tidak bisa mengantisipasi penyebab kegagalan proyek sebelumnya,” ujarnya.
Suherman yang juga dosen Fakultas Ekonomi Bisnis UPR mengakui bahwa pembangunan infrastruktur di Desa Terusan memang penting, mengingat wilayah tersebut telah terisolasi selama puluhan tahun dan sangat bergantung pada transportasi sungai. Daerah ini memiliki potensi besar sebagai lumbung padi Kabupaten Kapuas, namun terkendala akses jalan yang terbatas.
“Pembangunan jembatan di wilayah tersebut dapat menjadi katalisator kemajuan jika dilakukan secara tepat dan akuntabel. Namun, tanpa kejelasan atas proyek sebelumnya, sulit membangun kepercayaan masyarakat,” jelasnya.

1 Komentar
Kami masyarakat terusan sangat berharap agar rencana pembangunan jembatan di belanti ke terusan tetap di bangun…kami menilai pembangunan tersebut lebih efesien karena badan jalan sdh ada
Komentar ditutup.