Modal Rp 5,4 Miliar: Shalahuddin Lepas ASN Demi Kursi Bupati Barito Utara
Pola kekayaan Shalahuddin mencerminkan strategi finansial yang lazim ditempuh calon kepala daerah di Indonesia. Akumulasi aset properti memberikan jaminan kolateral, sementara kas yang menggunung memastikan ketersediaan dana operasional kampanye.
Dengan modal Rp 5,4 miliar, Shalahuddin memiliki daya tembak finansial yang cukup untuk berbagai kebutuhan kampanye: dari biaya operasional tim sukses, iklan media, hingga program-program populis yang kerap menjadi magnet suara.
Mantan Kadis PUPR Kalteng ini dijadwalkan mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Barito Utara hari ini, Jumat. Pendaftaran pasangan calon PSU dibuka sejak 29 hingga 31 Mei 2025.
Keputusan Shalahuddin terjun ke politik bukanlah kebetulan. Barito Utara, kabupaten kaya batu bara dengan APBD ratusan miliar rupiah, menjadi magnet bagi para oligark lokal yang mengincar akses ke sumber daya alam dan anggaran daerah.
PSU Pilkada Barito Utara digelar setelah Mahkamah Konstitusi membatalkan hasil pilkada sebelumnya. Kesempatan kedua ini membuka ruang bagi calon-calon baru dengan modal tebal seperti Shalahuddin.
Dengan pengalaman sebagai mantan Kepala Dinas PUPR dan kini Asisten Sekda, ditambah modal kekayaan yang meroket, Shalahuddin memiliki kombinasi ideal: pengetahuan birokrasi dan kemampuan finansial untuk menggerakkan mesin politik.
Dengan modal kekayaan Rp 5,4 miliar, Shalahuddin memasang taruhan besar di Barito Utara. Investasi politik ini bisa jadi sangat menguntungkan jika berhasil merebut kursi bupati, atau sebaliknya menjadi pemborosan jika gagal.