CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mendorong riset pascasarjana diarahkan pada inovasi terapan yang bisa dihilirisasi untuk pembangunan daerah. Hal ini disampaikan Staff Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Darliansjah dalam Orientasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya Tahun Akademik 2025/2026 di Aula Rahan, Gedung Rektorat UPR, Jumat, 15 Agustus 2025.
“Riset jangan hanya berhenti di laboratorium atau rak perpustakaan. Hasilnya harus dihilirisasi menjadi teknologi dan model pemberdayaan yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Darliansjah mewakili Plt. Sekretaris Daerah Kalteng.
Ia menegaskan pemerintah berkomitmen menyelaraskan riset dengan kebutuhan pembangunan. Selain mendorong inovasi lokal, materi yang disampaikan juga menyoroti kondisi ekosistem gambut di Kalimantan Tengah. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada 2023 terjadi kebakaran hutan dan lahan seluas 1,1 juta hektare, dengan 599 ribu hektare di antaranya berada di kawasan hidrologis gambut berdasarkan catatan Greenpeace.
“Keberlanjutan lingkungan adalah kunci kelangsungan hidup masyarakat. Kita tidak akan punya masa depan jika merusak ekosistem, termasuk gambut yang menjadi penyangga kehidupan di Kalteng,” ujarnya.
Darliansjah juga memaparkan empat fase pembangunan daerah. Fase pertama (2025–2029) memperkuat fondasi pembangunan. Fase kedua (2030–2034) fokus pada hilirisasi, transformasi ekonomi, dan penguatan pusat pertumbuhan. Fase ketiga (2035–2039) mengintegrasikan ekonomi dan ekologi untuk pertumbuhan hijau. Fase keempat (2040–2045) menargetkan kemandirian dan daya saing global.

Tinggalkan Balasan