Soroti Tingkat Kemiskinan RI Versi BANK Dunia, Oktaria: Angka kemiskinan Indonesia di bawah 10 persen
JAKARTA– Belum lama ini World Bank (Bank Dunia) merilis data demografi di Indonesia berkaitan dengan kemiskinan.
Menurut Bank Dunia, persentase masyarakat miskin Indonesia mencapai 60,3%. Dalam metodenya, Bank Dunia menggunakan standar negara menengah, yang itu belum tentu relevan digunakan di setiap negara.
Oleh karena itu, pihak Bank Dunia sendiri telah menyampaikan bahwa data yang mereka rilis hanyalah sebagai preferensi, tidak harus diterapkan di masing-masing negara termasuk Indonesia.
Data kemiskinan Indonesia yang dirilis World Bank itu lantas menimbulkan berbagai reaksi, di antaranya komentar-komentar yang menyudutkan pemerintah.
Menyikapi hal tersebut Dewan Pengurus Pusat Perhimpunan Gerakan Nusantara Raya (DPP PGNR) ikut bersuara.
Dalam rilis yang diterima Cyrustimes.com Selasa 27 Mei 2025, Ketua Umum DPP PGNR Oktaria Saputra mengatakan dinamika ekonomi yang terjadi ini harus direspon dengan bijak.
“Kita harus melihat secara jernih apakah benar atau tidak kemiskinan di negara kita sesuai dengan temuan Bank Dunia,”ucapnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan Bank Dunia itu langsung mengarah kepada negara, sampelnya terlalu luas. Sedangkan di dalam negeri, kita memiliki prosedur sendiri dalam menghitung angka kemiskinan.
Pendataannya dimulai dari tingkatan paling bawah, dari setiap Provinsi terkumpul, diakumulasikan kemudian bisa ditentukan persentase angka kemiskinan di Indonesia.
Oktaria yang juga merupakan Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI ini menjelaskan, merujuk pada data BPS tahun 2024, angka kemiskinan Indonesia berada di level 8,57%, dengan standar yang ditentukan sendiri.