Tak Terima Dibilang Minta Jatah, Ketua LSM Sebut Itu Tidak Benar Dan Diskriminasi Lembaga
SITUBONDO – Ketua LSM Perjuangan Rakyat Rahmat Hartadi tidak terima dibilang bahwa dirinya minta jatah anaknya gratis ikut study tour ke Wonosubo dan Jogjakarta yang akan diagendakan oleh SMPN 4 Situbondo. Sebab, ia tidak memiliki anak sekolah disana melainkan menerima pengaduan dari wali murid yang mengeluh keberatan akan anggaran biayanya.
Bukan berarti minta jatah digratiskan, akan tetapi, ia berharap ada keringanan dari pihak sekolah barang kali tersentuh hatinya membantu wali murid yang tidak mampu.
Persuasif ia lakukan, berawal dari mengetahuinya surat pemberitahuan SMP tersebut kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo akan agenda study tour yang akan menggunakan sumber anggaran dana mandiri dan sukarela dari siswa atau orang tua, ia menyayangkan bukan sukarela yang diimplemintasikan, justru berbanding terbalik.
Hal itu dikatakan oleh Rahmad Hartadi kepada awak media saat dikonfirmasi Jum’at, 13 Oktober 2023. Ia mengatakan bahwa kalau menggunakan dana sukarela tentu tidak memberatkan wali murid, tapi dirinya mengetahui ada kwitansi pembayaran sebesar Rp. 1.115 – itu sudah jelas ada ketentuan secara administrasi pembayaran bukan sukarela lagi.
”Yang namanya sukarela itu berati semampu wali murid bisanya membayar bukan ditentukan harus membayar, apalagi ada harga yang dipatok hingga jutaan rupiah,” cetusnya.
Bilamana dengan sungguh-sungguh pakai dana sukarela dari murit atau orangtua tidak cukup kebutuhan biaya study tour ke luar kota, lebih baik study di wilayah kota setempat masih banyak wisata yang akan dijadikan study observasi tentang objek geografis dan sejarah.
Tapi, lanjut Rahmad hartadi, kalau sekiranya harus study tour ke Wonosubo dan Jogjakarta jangan sampai ada wali murid keberatan dan dibebankan biaya besar, hal itu pentingnya peran serta komite sekolah yang harus mencari sponsor atau anggaran biaya ke beberapa pihak yang akan menjadi donatur. Bukan mencari biaya kepada wali murid hingga membebaninya.
Beredarnya pemberitaan tentang oknum ketua LSM yang minta jatah anaknya gratis study tour itu tidaklah benar, ia menilai itu sebuah diskriminasi terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) jelas sekali itu sudah mencoreng nama baik lembaga yang dimaksud. Karena, ia anaknya tidak Sekolah di SMPN 4 Situbondo, alias bukan wali murit disana. Ngapain minta jatah gratis study tour?
”Hati-hati ya, hati-hati dalam memberitakan atau berstatmen di media, saya tidak terima dibilang seperti itu,” tegasnya sembari raut wajah memerah.
Ia menegaskan, dalam waktu dekat ini akan segera melaporkan hal itu ke APH (Aparat Penegak Hukum) setempat maupun Dewan Pers.
Sementara itu Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 4 Situbondo Agus Sugianto saat dihubungi via telpon tidak bisa memberikan keterangan pasti, ia cuma jawab saya sedang rapat, singkatnya.