Cyrustimes, Kapuas – Akses jalan kebun dan persawahan diwilayah Desa Sakalagun, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang tembus ke Kalimantan Selatan (Kalsel) kondisinya sangat memprihatinkan karena mengalami kerusakan yang cukup parah.

Pasalnya, akses jalan tersebut setiap hari dilalui oleh anak-anak mereka yang bersekolah, dan juga dilalui oleh para warga Rt.06 dan Rt.07 menuju ke lokasi pertanian dan perkebunan yang berada didesa induk.

Akibat akses jalan yang berlubang dan berlumpur, warga tani disana sangat kesulitan untuk mengangkut hasil panen padi dan kebun mereka. “Karena hampir jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda 4 untuk mengangkut dari hasil-hasil panen mereka” kata warga Sakalagun.

Warga Rt.06 dan 07 Desa Sakalagon Kecamatan Pulau Petak mengharapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas dalam hal ini Dinas PUPR-PKPP Kapuas dapat memperhatikan sekaligus memperbaiki jalan tersebut.

“Selama ini warga harus bergotongroyong dan menggalang dana untuk memperbaiki jalan tersebut. Supaya dapat memudahkan warga membawa hasil panen padi dan kebun untuk dijual kepada pembeli,” tambah warga.

Amrullah, salah satu warga setempat juga menyampaikan sebenarnya jalan tersebut sudah pernah dilakukan semenisasi, namun saat masuknya Program Food Estate pada tahun 2022, jalan tersebut mengalami kerusakan yang parah akibat dilalui oleh alat-alat berat seperti excavator.

“Itu dulu janjinya pihak pelaksana proyek akan memperbaiki jalan yang rusak, tetapi sampai proyek selesai dan sampai dengan saat ini tidak ada kejelasan. Oleh karena itu, Kami Warga sangat berharap kepada Pemerintah untuk dapat memperhatikan kesulitan Kami disini, setidaknya jalan tersebut bisa nyaman dilalui,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Saka Lagun, Samsir Alam mengatakan memang akses jalan yang rusak itu menuju kepersawahan dan perkebunan warga setempat.

Diungkapkannya, akses jalan yang tembus ke Kalsel ini, kondisinya banyak terdapat lubang besar, dan disana nampak becek akibat adanya genangan air.

“Akibatnya, tidak sedikit pengendara terlihat sangat berhati-hati saat melintas untuk menghindari lubang besar yang tergenang air” ucap Samsir Alam kepada Cyrustimes saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis 17 April 2025.

Lebih lanjut, dikatakannya tidak heran jika masyarakat mengeluhkan kondisi jalan yang memprihatinkan. Pasalnya, selain menghambat aktivitas masyarakat, kerusakan jalan ini juga dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan pengendara.

“Kerusakan jalan yang ada di beberapa titik tersebut diharapkan kepada Pemerintah daerah dapat segera memperbaikinya. Karena  jalan tersebut menjadi akses utama untuk pertanian, perkebunan, serta sarana ke sekolah, ketempat ibadah, serta ibu hamil yang mau melahirkan ke posyandu,” pungkasnya. (dn)