KAPUAS, CYRUSTIMES.com – Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Dinas Pertanian menggelar rapat pembahasan verifikasi dan data spasial lokasi barang tersedia program cetak sawah tahun 2024, bertempat di ruang rapat Sekda Kapuas, Selasa, (4/11/2025).
Kegiatan ini digelar untuk memastikan ketepatan lokasi serta kesesuaian data lapangan dalam pelaksanaan program yang menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.
Rapat dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kapuas, Usis I. Sangkai sekaligus memimpin jalannya rapat yang diikuti perwakilan dari Dinas Pertanian, BPN, Dinas PUPR, DPMPTSP, Dinas Sosial, Bapperida, serta Staf Ahli.
Pembahasan difokuskan pada validasi koordinat spasial, status lahan, dan kesesuaian rencana lokasi cetak sawah dengan kondisi aktual di lapangan.
Dalam rapat Usis I. Sangkai menegaskan pentingnya akurasi data sebagai faktor kunci keberhasilan program.
“Validitas data menentukan tepat tidaknya sasaran kegiatan. Data spasial dan hasil verifikasi lapangan harus benar-benar akurat agar pelaksanaan cetak sawah dapat memberikan manfaat optimal bagi ketahanan pangan daerah,” ujarnya.
Dari hasil pembahasan, disepakati akan dilakukan penyesuaian data spasial berdasarkan temuan lapangan, termasuk pembaruan peta lokasi cetak sawah yang akan menjadi acuan pelaksanaan kegiatan tahun 2025.
Tim verifikasi juga akan menindaklanjuti hasil lapangan dengan laporan resmi yang dilengkapi dokumentasi dan titik koordinat lokasi.
Selain itu, tim teknis memaparkan hasil survei lapangan dan data spasial berbasis Geographic Information System (GIS) yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Data tersebut menjadi dasar dalam menentukan luasan serta koordinat pasti lokasi cetak sawah tahun 2024.
Melalui kegiatan ini, Usis berharap seluruh pihak terkait dapat bekerja terpadu memastikan pelaksanaan Program Cetak Sawah Tahun 2025 berjalan efektif, efisien, dan sesuai target pembangunan pertanian daerah.
Dengan terselenggaranya pembahasan verifikasi ini, Pemkab Kapuas berkomitmen untuk mendukung program ketahanan pangan nasional melalui penguatan sektor pertanian berbasis data dan teknologi spasial yang terintegrasi. (*)

Tinggalkan Balasan