Cyrustimes, Kapuas – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Kapuas berkomitmen mendukung arah kebijakan pembangunan daerah yang berbasis data, riset dan inovasi, sesuai visi misi Kepala daerah terpilih.
“Dalam Rancangan awal RPJMD tahun 2025, itu memuat isu-isu strategis 5 tahun kedepan,” kata Kepala Bapperida Kapuas, Ahmad M. Saribi, selaku pejabat definitif yang baru, saat ditemui awak media dikantornya, pada Jumat, (23/5/2025).
Ia menjelaskan, hasil kemarin di DPRD itu baru permulaan, setelah itu nanti dilakukan persiapan sampai tahapan kerancangan akhir, karena ada uji publik lagi.
“Senin nanti kita ada ekstensi dengan provinsi untuk rancangan awal, biar sinkron dengan RPJMD gubernur dan wakil gubernur,” bebernya.
Lebih lanjut, Saribi mengungkapkan untuk visi misi nya ada 4, yaitu terkait Ekonomi, Sosial-Budaya, Lingkungan Infrastruktur, dan Tata Kelola. Kenapa dibagi 4 (empat) supaya lebih tajam analisisnya.
“Jadi para OPD nanti lebih gampang menyusun IKU (Indikator kinerja Utama) yang berpedoman pada visi misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Kapuas untuk mewujudkan Kapuas, BERSINAR,” ungkapnya.
Setelah dilakukan inventarisir ada sekitar 97 indikator kinerja kantor daerah yang nanti kita terjemahkan ke Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis dimasing-masing OPD.
“Kami berharap masing-masing OPD dapat menterjemahkan isu strategis. Jadi tahu benang merahnya untuk mengejar visi misi kepala daerah. Jangan sampai dalam perjalanannya ada yang tertinggal program atau tidak memenuhi, itu yang kita khawatirkan,” ucap Saribi.
Untuk itu, ia meminta kepada Kepala OPD harus mengerti dulu terhadap keinginan ini, tapi harus mengukur kekuatan finansial keuangan. Jangan semua program masuk, tapi anggarannya tidak ada, nanti programnya nol.
“Yang terpenting Kepala OPD harus mengerti IKU nya dulu, karena itu parameter bagus dan tidak bagusnya dalam pekerjaan,” tegasnya.
Bapperida akan terus berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas sektor dan meningkatkan kapasitas perencanaan yang partisipatif dan inovatif, serta menjadi motor penggerak pembangunan yang menjawab kebutuhan masyarakat dengan solusi nyata dan berbasis kajian,” tutup Saribi. (*)
