PALANGKA RAYA – Debat Calon Presiden (Capres) ketiga Pemilu 2024 telah digelar kemarin di Istora Senayan Jakarta, Minggu 7 januari 2024 malam.

Usai acara debat capres ketiga tersebut, berbagai macam komentar netizen muncul di sosial media khususnya di Tiktok.

Warga Net ramai menyebut Capres nomor urut satu, Anies Rasyid Baswedan dengan julukan Sengkuni.

Mungkin dari beberapa orang tidak mengetahui apa itu Sengkuni, yuk simak ulasannya.

Dilansir dari Suara.com, Sengkuni adalah nama lain dari Trigantalpati, seorang tokoh elite Astina di pemerintahan Kurawa. Sengkuni merupakan saudara kandung dari Permaisuri Gandari, istri Destarata atau Raja negara Astina dan ibu dari Duryudana.

Di dalam dunia pewayangan tokoh Sengkuni ini digambarkan sebagai sosok yang begitu jahat dan lebar mulutnya. Filosofinya adalah karena ia ahli didalam bersilat lidah. Dengan kefasihannya bertutur kata membuat orang-orang yang bicara dengannya selalu terperdaya oleh manis bibirnya. Banyak sekali kedustaan yang keluar dari mulutnya.

Adapun kisah kejahatan politik Sengkuni berawal saat kakaknya, Dewi Gandari, yang juga dikenal kejam, bengis dan pendendam meminta bantuan Sengkuni untuk mencari cara agar anaknya Duryudana (anak sulung dari 100 bersaudara) menjadi raja di Astina, yang kala itu masih dipimpin oleh Pandu Dewanata (adik Destarata).

Ahli Adu Domba

Pada kisah pewayangan, Pandu Dewanata terlibat dalam sebuah perang melawan muridnya sendiri yaitu Prabu Tremboko dan berakhir pada kematian tragis keduanya. Tragedi berdarah tersebut terjadi akibat politik adu domba yang dilontarkan Sengkuni untuk merebut kekuasaan dari Pandu.

Destarata selanjutnya menjadi raja ad-interim (sementara) setelah kematian dari Pandu hingga Pandawa (anak-anak Pandu yang akan mewarisi tahta dari kerajaan Astina) tumbuh dewasa.

Namun tak berhenti di situ, Sengkuni gencar melancarkan aksi politiknya dengan mempengaruhi Destarata untuk mau menyerahkan kekuasaannya sementara waktu, kepada sang anak sulungnya Duryudana yang juga keponakan dari Sengkuni.

Ahli Adu Domba

Pada kisah pewayangan, Pandu Dewanata terlibat dalam sebuah perang melawan muridnya sendiri yaitu Prabu Tremboko dan berakhir pada kematian tragis keduanya. Tragedi berdarah tersebut terjadi akibat politik adu domba yang dilontarkan Sengkuni untuk merebut kekuasaan dari Pandu.

Destarata selanjutnya menjadi raja ad-interim (sementara) setelah kematian dari Pandu hingga Pandawa (anak-anak Pandu yang akan mewarisi tahta dari kerajaan Astina) tumbuh dewasa.

Namun tak berhenti di situ, Sengkuni gencar melancarkan aksi politiknya dengan mempengaruhi Destarata untuk mau menyerahkan kekuasaannya sementara waktu, kepada sang anak sulungnya Duryudana yang juga keponakan dari Sengkuni.

Di detik-detik terakhir kematiannya itu, Sengkuni memilih untuk tetap konsisten dengan karakternya yang begitu jahat, gemar melakukan adu domba, licik,dan haus akan kekuasaan. Ia bahkan sama sekali tidak pernah menyesali apa yang selama ini telah ia perbuat.

Demikian ulasan tentang apa itu Sengkuni? Lengkap dengan sifat, filosofi hingga kisah kematian tragisnya. Semoga menjadi pelajaran buat kita semua.

Follow cyrustimes di Google Berita.

PUPR
Disarpustaka
Disdik