Distan Kapuas Nilai PBS Bukan Penyebab Utama Banjir, Asal Dikelola dengan Baik
Teguh juga menambahkan bahwa untuk mengurangi dampak negatif, PBS yang melakukan pembukaan hutan di daerah pegunungan harus mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang ada, dengan pola tanam yang menggunakan teknik terasering. Teknik ini, yang melibatkan pembuatan teras bertingkat di lahan miring, dapat menangkap air hujan dan mengurangi erosi lahan. Selain itu, luapan air kecil dapat mengalir ke sungai, mengurangi potensi banjir.
Mengenai ekologi lahan, PBS yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan daya serap air dan mengurangi limbah, yang berfungsi sebagai penahan air. Namun, lahan sawit juga membutuhkan banyak air dan dapat mengalami pemadatan tanah, yang dapat memperburuk kondisi jika tidak dikelola dengan benar. “Kondisi ini diperburuk lagi dengan kerusakan lingkungan akibat pengundulan hutan dan aktivitas sektor lain seperti tambang liar,” kata Teguh.
Dia menekankan pentingnya memiliki data yang akurat serta kajian lingkungan yang mendalam untuk memastikan bahwa PBS tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
“Untuk itu, kita harus memiliki data yang valid dan kajian lingkungan yang tepat agar pengelolaan perkebunan sawit dapat dilakukan secara bertanggung jawab,” tutup Teguh Setyo Utomo.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita