Hasil Suara Pemilu di Kobar Tak Wajar, Aprogsi Sebut Audit Forensik IT KPU Diperlukan
Penggelembungan suara ini mencuat karena dalam tabulasi yang tertera di Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) yang dibuat KPU terjadi ketidakcocokan antara data perolehan suara di lembar C hasil berbeda dengan yang ditampilkan di Sirekap.
“KPU sendiri mengakui adanya kesalahan ini. KPU mencatat terdapat kesalahan di 2.325 TPS. Dari total 823.236 TPS, sebanyak 358.775 TPS (43,58%) telah mengunggah hasil suara ke Sirekap,” ungkapnya.
Dikatakan Hady, KPU beralasan masalah ini terjadi disebabkan adanya kesalahan konversi data dari formulir C1 ke dalam aplikasi Sirekap. Celakanya lagi, masalah dugaan penggelembungan suara ini tidak hanya terjadi di Pilpres tetapi juga terjadi di Pemilu Legislatif. Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Kobar Kalimantan Tengah.
“Penggelembungan suara DPR RI di Kobar ini masalah serius, sehingga tidak cukup KPU hanya minta maaf. KPU juga tidak cukup hanya melakukan pemantauan tapi harus mengambil langkah tegas, profesional dan transparan demi menegakkan keadilan Pemilu,” jelasnya.
Meskipun KPU sudah melakukan monitoring dan menemukan kesalahan, namun tidak ada jaminan pelanggaran dalam penghitungan suara dapat dihentikan.
“Karena itu, untuk menyelesaikan carut-marut penghitungan suara ini, perlu dilakukan audit forensik, termasuk di dalamnya melakukan audit sistem IT KPU,” pungkasnya.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita
1 Komentar
-
Maricruz
We are a group of volunteers andd opening a new scheme in ourr community.
Your web site provided us with valpuable info to work
on. You have done ann impressive job and our whole community will be
thankful to you.Also visit my site: The player in the center position in a basketball game is called
Komentar ditutup.