CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA – Calon Bupati Barito Utara, Jimmy Carter, berharap pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Barito Utara pada 6 Agustus 2025 menjadi titik akhir dari sengketa berkepanjangan yang membelit kontestasi kepala daerah di wilayah tersebut.
Menurut Jimmy, proses Pilkada Barito Utara sudah terlalu panjang dan melelahkan. Ia pun meminta semua pasangan calon yang berkontestasi kali ini dapat menerima hasil dengan lapang dada tanpa harus kembali mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Pilkada Barito Utara cukup panjang prosesnya. Dari awal sampai akhir, tim kami sudah kurang lebih 16 bulan bertarung, bersosialisasi ke masyarakat,” kata Jimmy di Palangka Raya, Selasa, 3 Juni 2025.
Politikus Partai Demokrat itu menekankan agar PSU kali ini benar-benar menjadi yang terakhir, tanpa ada sengketa hukum lanjutan di MK. “Saya harap, siapapun yang menang nanti, termasuk saya kalau menang, tidak perlu lagi ada gugatan ke MK,” ujarnya.
Pilkada Barito Utara sebelumnya diwarnai sengketa beruntun. Pada pemilihan awal, pasangan Akhmad Gunadi Nadalsyah–Sastra Jaya menggugat hasil penetapan KPU yang memenangkan pasangan Gogo Purmanjaya–Hendro Nakalelo. MK kemudian memerintahkan pelaksanaan PSU.
Namun setelah PSU kembali dimenangkan oleh Akhmad Gunadi–Sastra Jaya, kubu Gogo–Hendro kembali menggugat. MK akhirnya mendiskualifikasi kedua pasangan karena terbukti melakukan politik uang, serta memerintahkan digelarnya PSU ulang tanpa melibatkan keduanya.
PSU Pilkada Barito Utara 2025 kini hanya diikuti dua pasangan calon: Jimmy Carter–Indriaty Karawaheni dan Shalahuddin–Felix Y Tingang.
