Kesejahteraan Terenggut, Habib Ismail bin Yahya Janji Kembalikan Tunjangan Guru yang Dihapus
Di lapangan, situasi guru honorer seperti Sumarni, seorang pendidik PAUD di Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur, menunjukkan realitas pahit. Dengan penghasilan bulanan hanya Rp1.550.000, jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR) yang mencapai Rp3,3 juta, Sumarni dan rekan-rekannya menghadapi kondisi yang memprihatinkan.
Keadaan serupa juga terjadi di Kabupaten Barito Selatan, meski ada usulan untuk menaikkan insentif guru honorer dari Rp600.000 menjadi Rp900.000, angka ini tetap jauh dari standar kebutuhan hidup yang layak.
Sementara itu, Ketua DPRD Barito Selatan, HM Farid Yusran, mendukung usulan kenaikan insentif ini untuk tahun anggaran 2024 sebagai langkah menuju kesejahteraan yang lebih baik. Namun, pencapaian ini masih merupakan langkah kecil dalam konteks kebutuhan mendesak untuk reformasi yang lebih komprehensif.
Dengan berbagai janji politik yang mengemuka, penting bagi pemilih untuk mempertanyakan tidak hanya niat tetapi juga kapasitas calon pemimpin dalam merealisasikan komitmen mereka.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita