Hari ini ia berada di balik jeruji, mungkin sedang merindukan masa-masa pidato penuh semangatnya. Tapi, semua sudah terlambat. Kini, rakyat tak lagi melihatnya sebagai cahaya, melainkan sebagai lubang hitam yang menyedot uang negara.

Ah, Umi… Jika saja kau tetap menjadi lilin yang menerangi rakyat, bukan lilin yang terbakar oleh korupsi. Tapi ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur, dan bubur ini sudah basi.