SITUBONDO – Pekerjaan normalisasi sungai yang saat ini tengah berlangsung di Desa Mlandingan Wetan, Kecamatan Bungatan, membawa dampak positif dalam upaya pencegahan banjir dan pengendalian aliran air. Namun demikian, pelaksanaan kegiatan ini turut menyebabkan kerusakan pada infrastruktur jalan.
Adapun kerusakan jalan aspal tersebut, diduga akibat mobilisasi alat berat seperti excavator yang melintas langsung di atas permukaan jalan.
Sejumlah titik di ruas jalan sungai itu mengalami retak dan hancur, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga dan pengguna kendaraan.
Aktifis yang sekaligus warga desa setempat, Ivan, mengatakan bahwa kegiatan normalisasi sungai memang sangat bermanfaat untuk upaya pencegahan banjir dan pengendalian aliran sungai, namun hal ini juga berdampak buruk bagi pengendara yang jalannya sudah mengalami rusak.
”Akankah kerusakan ini bersifat sementara dan masuk dalam rencana perbaikan pasca-kegiatan, masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat melintas di sekitar area tersebut,” katanya, Minggu, 20 April 2025.
Ia berharap, pihak pelaksana proyek dan instansi terkait juga mau bertanggung jawab atas dampak proyek yang sudah terlaksana, perbaikan jalan harus segera dilakukan setelah tahap normalisasi selesai, guna memastikan akses masyarakat kembali normal dan aman.
Sementara itu, Budi, pihak UPT PSDA Wilayah Bondowoso mengatakan bahwa tidak punya kewenangan terhadap perbaikan jalan yang rusak akibat alat excavator, kewenangannya hanya membantu alat beratnya saja.
