[Opini] Paradoks Daun Sawit, Oksigen?

Pemerhati Lingkungan, Krismes Santo Haloho M.Ling

Ditambah dengan kemampuan menahan laju air erosi tanah, sawit yang merupakan tanaman berakar serabut  dengan kedalam yang dangkal namun meluas. Sedangkan tumbuhan hutan yang heterogen tersebut kaya dengan akar tunggang yang cenderung dalam. Secara teori, akar tunggang yang lebih dalam memiliki kemampuan untuk menahan laju air dan erosi tanah daripada akar serabut yang kedalamannya dangkal. Tentu hal ini akan memperparah krisis iklim yang sedang melanda kita, akan terjadi kehilangan spesies tumbuhan maupun hewan atau kekacauan ekosistem aslinya. bahkan akan memperpanjang konflik agraria di Indonesia, alih-alih menyelesaikan konflik yang sudah berkepanjangan ini.

Maka dengan itu, tulisan ini menggugat narasi yang dibangun oleh Presiden Prabowo Subianto yang seakan-akan memaksakan suatu perspektif tunggal terkait sawit dan hutan. Serta, cita-cita yang disampaikan yaitu “Kita harus melindungi rakyat kita, melindungi dalam arti yang lengkap, dalam arti komprehensif, dalam arti yang menyeluruh, melindungi secara fisik, melindungi secara fisik artinya rakyat kita harus cukup makan” maka akan menjadi omong kosong atau bahkan militeristik karena ruang hidup dan pangan rakyat yang secara khusus masyarakat lokal akan hilang akibat arahan yang mboten-mboten (tidak-tidak).  Setidaknya, tulisan ini dapat menjadi yang kembali meminjam istilah Rocky Gerung pada judul bukunya “OBAT DUNGU RESEP AKAL SEHAT”.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Tutup