BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) telah merancang enam prioritas pembangunan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025. Rancangan tersebut disusun berdasarkan tema pembangunan yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan, dan penciptaan kesempatan kerja.
Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Selatan, Eddy Purwanto, mengungkapkan bahwa prioritas pembangunan ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan dinamika yang ada. “RKPD 2025 bertujuan untuk mencerminkan aspirasi masyarakat, dengan menekankan kesetaraan antara pria dan wanita dalam setiap kebijakan dan program pembangunan,” jelasnya saat menggelar forum konsultasi publik di aula Bappeda, Selasa (6/2/2024).
Adapun enam prioritas pembangunan yang direncanakan antara lain:
- Kebijakan Pembangunan yang Inklusif: Memastikan kebijakan dan program pembangunan mencerminkan aspirasi masyarakat serta peran yang setara antara pria dan wanita.
- Peningkatan Infrastruktur Berkelanjutan: Meningkatkan infrastruktur yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, serta penataan ruang terbuka hijau dalam perencanaan kota.
- Pengembangan UMKM: Memajukan sektor UMKM sebagai pilar pertumbuhan ekonomi dengan memberikan dukungan keuangan, akses pasar, serta pelatihan.
- Pemetaan Kemiskinan dan Stunting: Melibatkan masyarakat dalam pemetaan masalah kemiskinan dan stunting di tingkat lokal untuk memahami tantangan yang dihadapi.
- Inovasi dan Teknologi: Mendorong inovasi dan penerapan teknologi untuk meningkatkan efisiensi di berbagai sektor ekonomi, membuka peluang kerja dan pertumbuhan ekonomi.
- Perencanaan yang Transparan dan Partisipatif: Mengutamakan proses perencanaan yang transparan, partisipatif, dan berkelanjutan.
Eddy Purwanto menekankan pentingnya koordinasi antara seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut. “Pencapaian prioritas pembangunan memerlukan koordinasi antara sektor dan tingkat pemerintahan yang berbeda, untuk menciptakan sinergi dan harmonisasi dalam pelaksanaan pembangunan,” tuturnya.
Tinggalkan Balasan