BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan resmi menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari ke depan, terhitung sejak Senin, 21 April 2025. Keputusan ini disepakati dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana yang digelar di Aula Kantor Bupati Barito Selatan, dipimpin oleh Wakil Bupati Khristianto Yudha.

“Status banjir sudah kami tetapkan sebagai tanggap darurat karena kondisinya sangat memprihatinkan. Pemerintah daerah harus bergerak cepat merespons kebutuhan warga,” kata Khristianto.

Hingga hari yang sama, banjir masih terus merendam enam kecamatan: Dusun Hilir, Dusun Utara, Dusun Selatan, Karau Kuala, Gunung Bintang Awai, dan Jenamas. Ribuan rumah tergenang, akses transportasi terganggu, dan sebagian warga mulai mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Kepala BPBD Barito Selatan, Edy Purwanto, mencatat sebanyak 44 desa terdampak banjir dengan jumlah korban mencapai lebih dari 77 ribu jiwa. Ia menyebut distribusi bantuan akan dilakukan secepat mungkin.

“Bantuan sosial dan layanan kesehatan akan kami salurkan langsung kepada masyarakat terdampak sesuai arahan Bupati melalui Wakil Bupati,” ujar Edy.

Wakil Bupati Khristianto menambahkan, bantuan akan diberikan secara langsung per jiwa agar penyaluran lebih adil dan tepat sasaran. “Kami pastikan distribusi bantuan dilakukan seefisien mungkin, langsung ke tangan warga,” ujarnya.

Pemerintah daerah juga mengimbau seluruh perangkat daerah, relawan, dan unsur Forkopimda untuk bersinergi dalam merespons bencana ini. Fokus utama adalah pemenuhan kebutuhan dasar warga seperti logistik, air bersih, layanan kesehatan, dan hunian sementara.