Demokrasi yang Sesungguhnya

Negara seharusnya berkewajiban memberikan rasa nyaman dan keadilan bagi warganya. Bentuk demokrasi kita tidak seharusnya ditafsirkan hanya soal pemilihan saja, namun kebebasan berekspresi adalah hal mutlak dalam demokrasi.

Ketika undangan kopi santai, olahraga bersama, atau pertemuan informal lainnya berubah menjadi ruang intimidasi terselubung, maka sesungguhnya kita sedang berhadapan dengan erosi nilai-nilai demokrasi yang fundamental. Perlu ada kesadaran kolektif bahwa kebebasan berekspresi, termasuk kebebasan pers dan kebebasan akademik, adalah tonggak utama negara demokrasi.

Teror bergaya humanis ini harus dihentikan. Pemerintah perlu menghormati kebebasan pers dan kebebasan berekspresi sesuai dengan konstitusi. Sementara masyarakat sipil, termasuk jurnalis dan mahasiswa, harus terus membangun solidaritas untuk melindungi ruang-ruang demokratis yang semakin terancam.

Demokrasi sejati tidak hanya soal prosedur pemilihan umum, tetapi juga tentang perlindungan dan penghormatan terhadap hak-hak fundamental warga negara. Jika teror bergaya humanis ini dibiarkan, lambat laun demokrasi kita hanya akan menjadi sekadar formalitas belaka.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Gubernur
Wali Kota
Bupati
Diskominfo
Disbun
Disdik
Dishut
Alman