Viral! Tersangka Ketua KONI Kotim Sebut Bupati Minta Jatah Anggaran Porprov 10 Persen
PALANGKA RAYA – Ketua KONI Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), AU mulai mengungkap keterlibatan oknum Bupati dalam kasus dugaan korupsi dana hibah tahun anggaran 2021-2023.
Hal itu ia beberkan dalam sebuah video berdurasi 6 menit 50 detik dan telah viral di media sosial dan grup Whatsapp.
Dalam video tersebut AU secara blak-blakan menyebut oknum Bupati Kotim berinisial H turut terlibat dalam penyalahgunaan dana hibah KONI yang diperuntukan dalam kegiatan Porprov dengan melibatkan Kepala Dinas (Kadis).
Kasus yang sedang ditangani Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah dan telah menetapkan dirinya beserta bendahara KONI Kotim sebagai tersangka tersebut kini saling melempar bola panas.
AU kini tak ingin sendirian sebagai tersangka, dalam pernyataan didalam video dirinya merasa terdzolimi atas banyaknya hujatan yang ia terima atas kasus dugaan korupsi tersebut.
“Assalamualaikum, yang ulun (saya) hormati bapak Bupati (Kotim) abangku, ulun tau pian (anda) orang baik, ulun tau, tapi kenapa pian rusak sekarang, pian dzolimi ulun, dozolimi keluarga ulun, orang hujat ulun, menghujat keluarga ulun, alhamdulillah ulun bela,” ucap AU dalam video beredar.
AU membeberkan sang Bupati meminta meminta jatah anggaran dana penyelenggaraan Porprov sebanyak 10 persen.
“Porprov itu, dana 10 Miliar perintah siapa sisihkan 10 persen, ulun sisihkan 10 persen Rp.350.000.000 ulun serahkan dengan pian,” bebernya.
Tersangka kasus dugaan korupsi KONI Kotim tersebut mengaku telah menyerahkan dana hasil pemangkasan anggaran Porprov sebanyak 10 persen kepada salah satu Kadis bernama Mentana.
“Ulun sudah takun (tanya) waktu itu, Pak Mentana sudah diserahkan yang diminta bapak (Bupati), kata Mentana sudah,” jelasnya.
AU membeberkan bahwa dirinya diminta menggelontorkan anggaran ratusan juta rupiah ke semua cabang olahraga (cabor) agar Kabupaten Kotim menyabet sebagai juara umum di Porprov. Salah satunya sepakbola.
“Lalu untuk pelaksanaan Porprov perintah siapa kita juara umum? Sepakbolanya harus medali emas, pian takun bubuhan (mereka) sepakbola itu, ulun beri semangat bubuhan. Habis main Rp 10 juta pak, ulun ketawa tapi hati ulun menangis, miris ulun mengingat waktu itu,” bebernya.
Selain cabor sepakbola, AU juga menyebutkan beberapa cabor lain yang turut diminta oknum Bupati untuk diberikan anggaran.
“Pian takun, Dadang (Ketua Perpani Kotim) orangnya masih hidup, berapa duit yang tidak bisa dipertanggungjawabkan di panahan, catur, pencak silat, tinju dan sebagainya, ratusan juta pak. Perintah siapa? Perintah pian,” Pungkasnya.
Sementara itu, redaksi cyrustimes telah berupaya meminta konfirmasi kepada Tim Kuasa Hukum AU melalui whatsapp terkait video yang sudah beredar luas tersebut namun belum mendapat respons.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita