Waspada, Penderita DBD di Jawa Timur Diangka 3.638 Kasus

Ilustrasi Nyamuk Demam Berdarah Dengue (ist)

Adhy Karyono menegaskan, upaya pemberantasan DBD tidak bisa dilakukan oleh pemerintah provinsi atau pemda saja, melainkan memerlukan peran serta seluruh masyarakat. Untuk itu, ia juga berharap besar agar tenaga kesehatan di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan bisa menyosialisasikan kepada masyarakat luas.

”Bisa juga berkolaborasi dengan RT/RW, tim penggerak PKK hingga karang taruna untuk menggalakkan PSN di rumah-rumah,” ucapnya.

Gubernur Jatim periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, mengajak masyarakat melengkapi vaksinasi DBD pada anak hingga dewasa. Vaksinasi DBD itu dianjurkan untuk usia 6-45 tahun.

”Karena penyakit DBD cukup berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian jika tidak ditangani secara cepat dan cermat, maka vaksin demam berdarah dengue menjadi kunci preventif dalam mengurangi risiko penularan dan dampak penyakit ini,” kata Khofifah.

Saat ini, vaksin demam berdarah Tetravalen atau Tetravalent Dengue Vaccine (TDV) memberikan perlindungan terhadap empat jenis virus dengue, mulai dari DENV1, DENV2, DENV3, hingga DENV4. Vaksin ini mengandung virus dengue yang telah dilemahkan sehingga tidak menyebabkan penyakit, melainkan dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi.

Vaksin demam berdarah dengue ini memiliki peran penting dalam pencegahan demam dengue, terutama di daerah-daerah di mana virus tersebut tersebar luas.

Meskipun vaksin tidak memberikan jaminan perlindungan total terhadap penyakit, penggunaannya diharapkan dapat mengurangi keparahan gejala dan risiko terkena DBD. Selain itu, dapat membantu mengendalikan penyebaran penyakit di masyarakat.

sumber:kompas

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Loading poll ...
Tutup
KERJA SAMA DENGAN KAMI_20250629_231916_0000

You cannot copy content of this page