“Misalnya kalau kita paksakan juga pakai bronjong, dan air pasang atau banjir, tentu akan rusak lagi. Nantinya jalan bisa putus,” tegas Rody.
Dia menegaskan kerusakan tersebut murni disebabkan oleh bencana alam, bukan karena kekeliruan kontraktor dalam pengerjaan. Ruas jalan yang terdampak abrasi sepanjang sekitar 300 meter, dan penanganannya menjadi prioritas utama karena intensitas abrasi secara alamiah sangat tinggi, terutama saat gelombang pasang.
Sementara itu, sebagai langkah darurat, perbaikan sementara dilakukan dengan membuat timbunan menggunakan geo tekstil per lapisannya. Upaya ini merupakan bagian dari respons cepat Pemprov Kalteng untuk memastikan jalan strategis tersebut tetap dapat digunakan masyarakat dengan aman.
“Mohon doanya, semoga dalam tiga bulan ke depan dapat selesai, dengan kondisi yang cukup berat kami yakin dapat melakukannya untuk kembali dapat dinikmati masyarakat,” kata Rody.
Jalan Ujung Pandaran-Kuala Pembuang merupakan ruas jalan strategis yang menghubungkan kawasan pesisir Kalimantan Tengah. Keberlangsungan jalan ini sangat penting bagi mobilitas masyarakat dan ekonomi di kawasan tersebut.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita
