Fairid Naparin dan Ivo Sugianto Sabran Miliki Insentif Elektoral Tinggi

Fairid Naparin (kiri) dan Ivo Sugianto Sabran (kanan)

PALANGKA RAYA – Munculnya sejumlah figur dalam bursa calon Wali Kota Palangka Raya menjadikan variasi menu bagi para Partai Politik, khususnya kepada dua nama seperti Ivo Sugianto Sabran dan Fairid Naparin di Pilwalkot 2024.

Pengamat Politik Direktur Eksekutif Barometer Kebijakan Publik dan Politik Daerah (Bajakah) sekaligus Dosen Fisipol Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Farid Zaky Yopianoor yang mengatakan bahwa hal itu sangat baik untuk iklim demokrasi dan pendewasaan partai politik.

“Kandidat yang masuk bursa sehingga jadi perbincangan publik ini sangat bagus, sehingga figur-figur yang muncul ini menjadi seleksi ketat bagi partai untuk memilih siapa figur yang akan diusungnya,” Kata Farid kepada cyrustimes di Palangka Raya, Jum’at 29 Maret 2024.

Kendati demikian, dengan munculnya beberapa figur tersebut, dia menilai kondisi politik saat ini terbilang masih cukup dinamis.

“Sangat cair sekali, partai-partai di daerah juga masih banyak yang menunggu arahan arahan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai, sehingga ini masih dalam tahap pemunculan,” ujarnya.

Dengan cara, lanjut Farid, memunculkan nama-nama figur yang dianggap layak, populer serta memiliki elektabilitas tinggi dan kemudian dilempar ke publik.

“Sehingga nama-nama yang dimunculkan menjadi bahan perbincangan dan diskusi publik, dari semua kalangan,” terangnya.

Selain itu, Farid juga menuturkan, terkait peluang bagi para figur tersebut, masyarakat Palangka Raya pastinya memerlukan dinamika-dinamika kelanjutan dari para figur yang sudah muncul.

“Bisa dilihat dari cek ombaknya dulu, Ketika ada nama Ivo contohnya dimunculkan, bagaimana persepsi publiknya, apakah tanggapan positifnya banyak, apakah bisa menjadi jawaban untuk masyarakat sebagai pemimpin di daerahnya kedepannya,” tuturnya.

Ia memaparkan, terdapat faktor lain penilaian masyarakat dalam memilih calon Wali Kota Palangka Raya di Pilwalkot mendatang.

“Bisa dilihat dari partai pengusungnya siapa, kemudian dari calon wakilnya siapa, jadi partai bila menunjuk satu calon, bagaimana nanti persepsi prefrensi masyarakat terahadap pemimpin Perempuan misalnya,” jelasnya.

Dia juga menyinggung terkait nama Fairid Naparin sebagai petahana di bursa calon Wali Kota Palangka Raya.

“Tentunya dia (Fairid) sudah memiliki gambaran awal bagaimana medan perang (politik) di Kota Palangka Raya ini. Hal itulah yang tidak bisa kita pungkiri dan menjadi Insentif electoral bagi Fairid sebagai petahana,” imbuhnya.

Namun, ia berpendapat akan ada hal menarik jika kedua nama seperti Ivo Sugianto Sabran dan Fairid Naparin muncul di Pilwalkot 2024.

“ini jika dimunculkan di episode selanjutnya, bagaimana nanti posisi wakilnya siapa, dari situ bisa terlihat cara memilihnya seperti apa,” jelasnya.

Ia juga menilai keduanya merupakan sosok yang sangat populer di Kota Palangka Raya dan memiliki insentif electoral yang tinggi.

“Satu, Fairid memiliki citra sebagai pemimpin muda dan sebagai pemimpin partai dengan jumlah anggota terbanyak Golkar di Palangka Raya. Kemudian Ivo dengan latar belakangnya tentu punya kapasitas dengan public speakingnya bagus dan juga aktif di organisasi-organisasi kepemudaan Wanita di Kota Palangka Raya. Saya kira dua-duanya punya modal yang kuat,” pungkasnya.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita

Tutup