SITUBONDO – Proyek pembangunan infrastruktur di Desa Arjasa, Situbondo, menyebabkan akses jalan utama tertutup material bangunan. Tumpukan pasir, batu, dan semen yang diletakkan di badan jalan membuat kendaraan tak bisa melintas.
Akibatnya, sejumlah warga yang hendak melintasi jalan tersebut terpaksa putar balik dan mencari jalur alternatif. Kondisi ini dikeluhkan warga karena menghambat aktivitas harian, terutama bagi mereka yang bekerja atau bersekolah.
Pantauan media ini, pada hari Rabu, 07 Mei 2025 terdapat banyak bahan material yang tertumpuk menutupi jalan, tepatnya di Dusun Wirakrama Rt 02/ Rw 03. Proyek tersebut merupakan pekerjaan peningkatan jalan desa dengan sumber dana Rp. 100 juta.
Secara regulasi, pekerjaan yang bersumber dari dana desa harus dikerjakan secara metode swakelola dengan memberdayakan masyarakat sekitar. Namun, saat dikonfirmasi pelaksana proyek tersebut merupakan warga desa lain, yakni warga desa kapongan.
Pelaksana proyek peningkatan jalan desa Arjasa, Amin, kepada media ini mengatakan bahwa, soal tumpukan bahan material yang terkesan menggagu aktifitas pengendara, khususnya warga sekitar, dalam hal tersebut kepala desa sudah kordinasi dengan warganya.
”Rencananya akan tutup jalan mas, kadesnya sudah ada pemberitahuan ke warganya, kalau ada pekerjaan, ya, warga harap memaklumi lah, ” cetusnya.
Ia juga menjelaskan kalau masih ada sela jalan sedikit yang bisa dilintasi oleh pengendara, ahirnya penutupan jalan itu tidak dilakukan.
Seorang aktivis, Gafur, mengecam keras penumpukan material proyek yang dibiarkan menutup akses jalan umum. Dalam pernyataannya, ia menilai tindakan tersebut sebagai bentuk kelalaian yang mengganggu mobilitas warga dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Tinggalkan Balasan