SITUBONDO – Kearifan lokal butuh diperhatikan, berbicara soal perekonomian rakyat kecil diwilayah sekitar RT 30, Desa Kotakan, Kecamatan Kota, Kabupaten Situbondo, khususnya bagi UMKM menengah kebawah. Seperti, pedangang kacang, mie pangsit, pentol goreng, nasi bungkus dan lain-lain, sangat ketergantungan pada aktifitas di GS.

Dengan adanya aktifitas tersebut, sangat bermanfaat bagi para pedangan – pedagang kecil untuk mencari nafkah mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Sehingga, kegiatan di Gunung Sampan (GS) dinilai positif sebagai pusat perputaran perekonomian warga sekitar maupun kalangan umum.

Namun, ahir-ahir ini banyak warga menyayangkan aktifitas ditempat sering buka tutup, lantaran ketakutan. Hal ini disinyalir adanya interfensi dari beberapa pihak yang mengakibatkan pedagang enggan berjualan, sebab pengunjung yang datang sudah sepi.

Pantauan media ini, tempat lokalisasi gunung sampang, Kamis, 13 Februari 2025, sudah mulai tak berpenghuni, bak kuburan yang hening, pungunjung sepi pedagangpun enggan berjualan lagi.

Tak cukup hingga disana, isu tentang penutupan GS, sangat berdampak langsung kepada warga sekitar dan UMKM, menyebabkan perputaran perokonomian macet. Untuk diketahui, dampak tersebut membuat salah seorang pedagang hingga rela menjual kursi, lemari, kasur dan perabotan lainnya demi untuk bisa makan.