Cyrustimes, Kapuas – Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Edi Dese menunjukkan komitmen dan keseriusannya terhadap peningkatan swasembada pangan di Kabupaten Kapuas.

Hal ini disampaikannya, kepada awak media usai serah terima jabatan Kepala Dinas Pertanian yang lama kepada dirinya selaku Plt. Kepala Dinas Pertanian yang baru, pada Jumat (16/5/2025) diruang kerjanya.

Ia mengatakan dari angka BPS bahwa Swasembada di Kabupaten Kapuas dari jumlah penduduk dengan produksi gabah itu luar biasa.

“Kabupaten Kapuas tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada infrastruktur dan sarana pendukung pertanian,” ucapnya.

Terkait upaya peningkatan swasembada pangan di Kabupaten Kapuas, tentu pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, petani, dan pihak swasta dalam mencapai tujuan tersebut, serta inovasi dan teknologi dalam pertanian untuk meningkatkan produktivitas.

“Untuk pengembangan padi di 17 kecamatan dari tipologi lahannya, ada di 12 kecamatan yaitu di daerah pasang surut. Seperti didaerah kecamatan Bataguh, Kapuas Timur, Kapuas Kuala, termasuk Kapuas Hilir, itu daerah sentral produksi kita,” ungkapnya.

Kemudian, disampaikannya untuk unggulan tanaman padi di kabupaten Kapuas sementara masih 70 persen menggunakan kualitas lokal, seperti jenis Siam Arjuna, Siam Mayang, Siam Catur, dan Karang Dukuh.

“Dengan kerja sama yang baik diharapkan Kabupaten Kapuas dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mewujudkan swasembada pangan di tingkat nasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Edi mengatakan untuk program strategis nasional kegiatan cetak sawah untuk membuka lahan atau kawasan cetak sawah baru, agar kegiatan tersebut dapat berkelanjutan sampai lahannya bisa produktif, supaya lahan tersebut bisa terus menerus dimanfaatkan.

Karena kita melihat program cetak sawah ini masih banyak kendala yang kita hadapi terutama tata kelola airnya, sehingga pemanfaatan lahan itu belum bisa dimanfaatkan dengan optimal, karena pada saat tertentu air dilahan selalu tergenang.

Ia mengajak semua pihak terkait untuk bekerja sama mencari solusi atas kendala tersebut. Supaya kedepan untuk tata kelola airnya bisa fungsional dengan baik, agar dapat meningkatkan produksi padi di kabupaten Kapuas,” tukasnya. (*)