PALANGKA RAYA – Video pernyataan kontroversial tersangka kasus dugaan korupsi dana hibah KONI Kotim, AU yang membeberkan sejumlah informasi oknum pejabat tinggi Kotim kini viral.

Dalam video berdurasi 6 menit 50 detik tersebut, selain menyebut meminta jatah anggaran porprov 10 persen, AU juga membeberkan informasi lain oknum pejabat tinggi Kotim.

AU menuding penyebab ditetapkannya dia menjadi tersangka dugaan korupsi KONI Kotim lantaran perebutan kursi DPRD pada pileg lalu.

“Apakah semua ini gara-gara kursi DPRD? Kalau mau ambil, silahkan ambil, ulun kadapapa (tidak apa apa), tapi janganlah ulun di dzolimi kayak gini, jangan mandang ulun, pandanglah keluarga ulun, tega pian,” tuturnya dalam video.

Dia dengan terang-terangan mengungkap pada saat dirinya menjadi tim sukses di Pemilihan Bupati Kotim lalu telah menghabiskan uang ratusan juta.

“Pian jadi Bupati, ulun jadi tim, adakah ulun dapat dari pian? Duit bini (istri) ulun asal pian tau Rp 200 juta, belum lagi duit dari proyek habis untuk pecalonan pian aja,” ungkapnya.

Ia juga membeberkan terkait pemberian bantuan sosial (bansos) di tiap kelurahan dan desa yang ada di Kabupaten Kotim mencapai dana ratusan juta rupiah.

“Dana bansos itu ulun Kelola satu kelurahan bisa Rp 750 juta, takun martini ya segitu, takun supri itu bisa Rp 400 Juta, takun Kades Kades di daerah Selatan itu, ulun kumpulkan kades disana, ulun bagi bang bansos itu, takun Andi saksi hidup itu, pada saat ulun kumpulkan kades, ada yang pian tau ada yang kada (tidak ada) pian tau. Begitu pian jadi, kami bangga, tapi sekarang pian dzolimi kami,” tuturnya.

Tak hanya itu, AU juga membuka aib sang Bupati kerap menggunakan Rumah Jabatan (Rujab) sebagai tempat minum.

“Apakah pian hancur gara-gara Fajrur? Sehingga rujabpun pian jadikan tempat minum,” sebutnya.

Selain itu, Dia mengaku telah melihat video porno yang diperankan sang Bupati. Video ia sebut disimpan oleh Fajrur Rahman yang merupakan Sekda Kotim.

“Video porno pian, banyak sudah melihat. Fajrur itu memperlihatkan video porno pian tuh banyak, ulun tau ada riwayat pengakuannya ulun kirim ke pian. Pengakuan yang melihat video porno pian yang diperlihatkan oleh Fajrur,” ungkap AU.

Sehingga AU kini menduga, dikarenakan video porno tersebut, H tak berani kepada Fajrur. “Apakah karena hal-hal itu, pian kada wani (tidak berani) dengan Fajrur?,” singgungnya.

Sebelumnya, didalam video tersebut AU juga menyebut sang Bupati meminta jatah anggaran dana penyelenggaraan Porprov sebanyak 10 persen dengan nilai Rp 350.000.000.

Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita