Cyrustimes.com,Wamena–Hoax penculikan anak menyebabkan kerusuhan maut di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Total 10 orang tewas, 18 anggota TNI-Polri dan 14 warga sipil mengalami luka-luka.
Dilansir dari detik.com Sabtu (25/2/2023), berikut fakta-fakta kerusuhan maut di Wamena:
1. Kronologi
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan kejadian itu bermula dari adanya mobil penjual kelontong yang disetop oleh dua warga di Sinakma, Kota Wamena, Kamis (23/2) sekitar pukul 12.30 WIT. Mobil itu dihentikan lantaran dicurigai melakukan penculikan anak.
“Lalu informasi itu diterima kepolisian. Kapolres Wamena langsung menuju ke tempat kejadian perkara untuk bernegosiasi dengan massa dan kemudian meminta permasalahan ini diselesaikan di Polres,” kata Benny kepada Kamis (23/2).
Pada saat negosiasi, ada sekelompok massa yang berteriak dan kemudian menyerang anggota polisi. Hal ini memicu adanya perlawanan massa dengan aparat kepolisian.
“Hal itu kemudian direspons dengan meminta penebalan pasukan dari BKO Brimob dan Kodim. Dari sana kemudian chaos tak bisa dihindarkan lagi,” ujar Benny.
Tak hanya menyerang petugas, massa juga melakukan pembakaran terhadap kios-kios milik warga di Sinakma. Masyarakat di sekitar lokasi kejadian pun ketakutan hingga berusaha menyelamatkan diri dari amukan massa.
“Orang yang dituduhkan menculik anak saat ini sudah diamankan di Polres. Saat itu massa juga tidak terima dan meminta untuk melepaskannya agar dihakimi. Tentu hal ini tak dibenarkan,” imbuhnya.
2. Isu Penculikan Anak Cuma Hoax
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi memastikan tuduhan penculik anak terhadap pengemudi mobil kelontong tersebut tidak benar adanya alias hoax.
“Kita ketahui kejadian kemarin di Wamena bermula dari pada informasi hoax yang menyampaikan ada penculikan terhadap anak di bawah umur, anak SD yang memang direspons anggota Polres Jayawijaya untuk segera menanganinya,” ujar Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri kepada wartawan di Timika, Jumat (24/2).
Fakhiri menyayangkan sikap massa yang tak mengindahkan permintaan Kapolres Jayawijaya pada saat dilakukan dialog. Dialog justru diwarnai provokasi.
“Harusnya upaya yang dilakukan oleh Kapolres mau diikuti oleh masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan isu yang berkembang di kantor Polres tetapi masyarakat tetap bersikeras untuk tetap melakukan mediasi di lokasi kejadian. Sehingga saat ada yang memprovokasi yang mengakibatkan terjadilah kejadian yang seperti ini,” katanya.
3. 10 Orang Tewas-15 Ruko dan Rumah Dibakar
Kerusuhan Wamena menyebabkan 10 orang tewas. Massa juga dilaporkan telah membakar hangus 13 rumah dan 2 unit ruko.
“Kita ketahui korban meninggal ada 10 orang dan ada juga korban luka-luka,” ujar Irjen Mathius D. Fakhiri kepada wartawan, Jumat (24/2).
“Sedangkan kerugian material lainnya yakni ada ruko 2 dan rumah 13 dibakar ditambah kendaraan TNI Polri yang rusak akibat dilempari,” sambungnya.
4. 18 Anggota TNI-Polri dan 14 Warga Sipil Terluka
Selain korban jiwa, 18 anggota TNI-Polri dilaporkan terluka. Kemudian 14 warga sipil juga mengalami luka-luka.
- Anggota Polisi
- ASN
- Bali
- Berduka
- Brimob
- fakta wamena berdarah
- ham
- Irjen Mathius D Fakhiri
- Isu penculikan anak
- Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo
- Kabupaten Jayawijaya
- Kapolda
- Kapolda Papua
- Kerusuhan
- Kerusuhan Wamena
- Meninggal Dunia
- Papua
- Papua Pegunungan
- pengamanan
- polda
- Polda Papua
- polisi
- polres
- Polri
- TNI
- Wakil Bupati
- Wamena
- wamena berdarah
- wartawan

2 Komentar
I may need your help. I tried many ways but couldn’t solve it, but after reading your article, I think you have a way to help me. I’m looking forward for your reply. Thanks.
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you. https://www.binance.com/lv/register?ref=B4EPR6J0
Komentar ditutup.