PALANGKA RAYA – Banjir masih melanda empat kabupaten di Kalimantan Tengah (Kalteng), dengan lebih dari 133 ribu jiwa terdampak. Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng mencatat, hingga Senin, 21 April 2025, banjir merendam 168 desa dan kelurahan di 23 kecamatan.

Kepala BPBPK Kalteng, Ahmad Toyib, mengatakan banjir terjadi akibat tingginya curah hujan dan luapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito. Empat kabupaten terdampak adalah Barito Selatan, Katingan, Barito Utara, dan Murung Raya.

“Banjir di Barito Selatan terjadi di 47 desa di enam kecamatan dengan tinggi muka air mencapai 707 cm. Dampaknya dirasakan oleh 61.118 jiwa dari 19.429 kepala keluarga,” kata Toyib dalam laporan tertulisnya.

Sementara di Kabupaten Katingan, banjir telah menggenangi Desa Tumbang Bulan, Kecamatan Mendawai, sejak awal Maret. Meski belum ada warga terdampak secara langsung, pihaknya tetap mengimbau kewaspadaan terhadap potensi meluasnya banjir.

Banjir paling parah tercatat di Barito Utara dan Murung Raya. Di Barito Utara, banjir menerjang 67 desa di sembilan kecamatan dengan tinggi muka air antara 50–150 cm. Sebanyak 8.516 rumah dan 242 fasilitas umum terendam, berdampak pada 56.018 jiwa.

Adapun di Murung Raya, 53 desa di tujuh kecamatan terdampak banjir. Sebanyak 16.006 jiwa dari 5.911 kepala keluarga merasakan dampaknya. Selain itu, 4.844 rumah dan 98 fasilitas umum ikut terendam, dengan 16 keluarga atau sekitar 200 jiwa terpaksa mengungsi.

Secara keseluruhan, banjir merendam 21.284 rumah dan 923 unit fasilitas umum di Kalimantan Tengah. “Jumlah total warga terdampak mencapai 133.142 jiwa dari 43.633 kepala keluarga,” ujar Toyib.