Jakarta-Polda Metro Jaya berhasil menetapkan empat tersangka di kasus peredaran uang palsu di kawasan Srengseng Raya, Jakarta Barat, dengan total Rp 22 miliar. Pemesan uang tersebut, inisial P, masih diburu polisi.

Polisi menyebut P akan membeli uang palsu senilai Rp 22 miliar itu dengan harga Rp 5,5 miliar. Diketahui, ada tiga buron lain yang belum tertangkap, di antaranya U, pemilik kantor akuntan publik; I sebagai operator mesin cetak; dan A juga pembeli uang palsu.

“Para tersangka memproduksi uang palsu pecahan Rp 100 ribu sebanyak Rp 22 miliar karena mendapatkan pesanan dari orang Jakarta yang bernama Saudara P (DPO) yang dijanjikan 1 banding 4 dan selesai Lebaran Idul Adha akan dibayarkan sebesar Rp 5,5 miliar.”kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Jumat (21/6/2024) kemarin

Polisi mengatakan, pada April 2024, pria berinisial P, yang masih jadi buron, memesan uang palsu Rp 22 miliar kepada M, yang merupakan dalang sindikat tersebut.

Saat itu M pun mengeluarkan modal Rp 300 juta untuk membeli semua perlengkapan untuk mencetak uang palsu tersebut. Mulanya produksi dilakukan di kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dan bergeser ke Sukabumi, Jawa Barat.