Cerita Warga Desa Barunang Soal Penyebab Banjir di Kapuas Hingga PBS Buang Limbah ke Sungai
PALANGKA RAYA – Banjir Bandang yang melanda Desa Barunang, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas menjadi duka yang mendalam bagi masyarakat terdampak. Pasalnya, ratusan rumah dan 15 diantaranya hanyut terseret arus banjir.
Bencana banjir ini diduga disebabkan faktor kerusakan lingkungan karena adanya kegiatan pertambangan oleh Perusahaan Besar Swasta (PBS). Hali itu diungkap salah satu korban banjir di Desa Barunang, Tono yang menyampaikan bahwa kondisi lingkungan disana saat ini cukup memprihatinkan, diantaranya sungai yang berada di sekitar Kecamatan Kapuas Tengah kini mengalami pendangkalan.
“Arus sungai sudah cukup deras, karena penampungan air tidak stabil akibat hutan gundul, punggung sungai sudah habis, galian tambang semakin luas dan dalam jadi airnya mungkin sudah tidak ada penampungnya, jadi saat hujan rumah langsung terendam,” ujar Tono kepada cyrustimes ditemui di Polda Kalteng saat melanjutkan laporannya terkait penyerobotan lahan oleh salah satu PBS, Rabu (12/2/2025) malam.
Tono mengungkapkan, ketinggian banjir mencapai lima meter hingga merendam rumah dan kendaraan pribadi miliknya. “Sampai satu hari satu malam, biasanya gak pernah seperti itu, rumah dan mobil saya sampai tenggelam,” ungkapnya.
Tak hanya menyebabkan hutan gundul, Tono juga mengaku melihat dampak lain dari kegiatan pertambangan oleh pihak PBS. “Saya lihat dampaknya dari tambang saya punya bukti, ada keluar (limbah) dari pipa dan dari pintu tidak sesuai (standar) dari Pemerintah, limbahnya langsung ke sungai,” bebernya.