PALANGKA RAYA – Kuasa Hukum Pelapor, Jeflin Sianturi memberikan respons atas adanya postingan terbaru dari Kaltengpedia yang membantah bahwa postingan yang sedang ditangani pihak kepolisian mengandung unsur pencemaran nama baik.
“Saya sempat melihat postingan lagi dari terlapor, yang menganggap bahwa dirinya benar. Kami menanggapi sebenarnya pernyataan itu sebagai afirmasi atau pengakuan bahwa dia tidak memiliki izin untuk dikatakan sebagai pers,” kata Jeflin, Senin (17/2/2025).
Dalam postingan terbaru Kaltengpedia disebutkan bahwa postingan yang saat ini ditangani Ditreskrimsus Polda Kalteng adalah Fakta. “Tetapi kalau kita baca dengan baik apa yang menjadi isi konten, itukan menimbulkan kericuhan. Dia (Kaltengpedia) membuat judul tanda tanya, namun isinya jelas-jelas menuduh klien kami berbuat tindak pidana, padahal bukti dan fakta tidak seperti itu,” jelasnya.
Meskipun, lanjut Jeflin, pihak Kaltengpedia mengklaim bahwa postingannya merupakan fakta, hal itu bisa dibuktikan kepada tim penyidik dari Ditreskrimsus Polda Kalteng.
“Karena kita merasa apa yang disampaikan mereka itu bukanlah fakta, namun lebih ke penggiringan opini. Biarkan nanti dia untuk memberikan klarifikasi kepada tim penyidik,” pungkasnya.
Sebelumnya, pemilik akun Kaltengpedia, Ahmad Hady Surya buka suara atas kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Muhammad Asary yang kini harus menempuh jalur hukum. Dia mempublikasikan rilis di Website miliknya.
Dikutip dari rilis yang dibuat pada (16/2/2025), Hady menegaskan bahwa media memiliki hak untuk menginformasikan fakta tanpa dibatasi. Ia menegaskan bahwa Kaltengpedia bukan media buzzer dan tidak menutupi informasi apa pun.
Pada rilis yang terpampang muka dari pemilik Kaltengpedia tersebut menyebut, bahwa hal ini ia buat untuk menanggapi atas adanya pelaporan terhadap dirinya dan tim Kaltengpedia atas dugaan pencemaran nama baik. Sehingga Hady menyarankan agar informasi yang dipersoalkan bisa diuji kebenarannya, terutama terkait pemberitaan penangkapan penyelundupan ganja.
“Silakan konfirmasi langsung ke BNN atau BNNP Kalteng jika ingin memastikan kebenaran informasi tersebut. Kami hanya menyampaikan fakta, bukan hoaks,” tulis hady pada rilis tersebut.
Simak Berita Lainnya dari Cyrustimes dengan Mengikuti di Google Berita
