CYRUSTIMES, PALANGKA RAYA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengunjungi Kalimantan Tengah (Kalteng), Jumat, 9 Mei 2025. Dalam lawatannya, ia menyoroti sejumlah tantangan pendidikan, mulai dari kekurangan guru untuk anak berkebutuhan khusus hingga pentingnya memperluas wajib belajar menjadi 13 tahun.

Mu’ti tiba di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, disambut langsung Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran. Kunjungannya bertujuan memperkuat program unggulan pendidikan provinsi serta mendorong Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

Ia meninjau proses belajar di SDN 11 Langkai, SMPN 2, dan SMKN 3 Palangka Raya. Selain itu, Mu’ti menghadiri sarasehan bersama seluruh UPT Kemendikdasmen dan mengisi agenda di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.

Dalam kesempatan itu, Mu’ti mengapresiasi rencana pembangunan Sekolah Khusus Percontohan di Kalteng. Ia juga menyoroti ketimpangan antara kebutuhan dan ketersediaan guru untuk anak berkebutuhan khusus.

“Saat ini hanya kurang dari 10 perguruan tinggi yang punya program studi pendidikan luar biasa. Padahal kebutuhan jauh lebih besar,” kata Mu’ti.

Mendikdasmen menegaskan, pemerintah telah membuka jalan mutasi atau penugasan guru ASN dan PPPK antarwilayah untuk menutupi kekurangan.

“Sudah ada Permen yang mengatur. Tinggal dijalankan sesuai kebutuhan di daerah,” ujarnya.

Mu’ti juga meluruskan pandangan soal kepala sekolah. Menurutnya, tidak semua harus berasal dari guru penggerak.

“Yang penting memenuhi syarat dan lulus seleksi. Bukan statusnya,” tegasnya.