PALANGKA RAYA – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sering kali ditemukan narasi janji politik dari para calon baik wali kota/bupati hingga Gubernur demi meyakinkan para pemilihnya.
Terlebih saat ini sedang ramai bermunculan figur para calon – calon unggulan baik dari Partai Politik maupun perseorangan dalam bursa Pilkada di Kalteng.
Kerap nantinya masyarakat Kalteng akan mendengarkan janji politik dari para calon terkait pembangunan infrastruktur hingga meningkatkan perputaran ekonomi di tiap daerah pada masa kampanye di Pilkada mendatang.
Menurut pengamat ekonomi di Kalteng, Suherman mengatakan bahwa Infrastruktur dan perputaran ekonomi sangat berkaitan erat. Perputaran ekonomi tanpa didukung infrastruktur memadai akan terhambat.
“Misalnya saja infrastruktur jalan, kalau jalan raya jelek bagaimana mungkin supplier bahan baku dari kota bisa masuk ke daerah daerah ataupun sebaliknya, bagaimana bisa supplier dari desa bisa sampai ke Kota atau Daerah lainnya,” ucap Suherman kepada cyrustimes, Jum’at 5 April 2024.
Suherman memaparkan bahwa infrastruktur bisa diibaratkan sebagai pelumas dalam roda perekonomian masyarakat.
“Tanpa pelumas pasti terhambat tuh perekonomian, makanya siapapun yang maju sebagai kepala daerah baik Gubernur, Walikota dan Bupati harus memperhatikan aspek infrastruktur, baik itu infrastruktur jalan, kesehatan, pendidikan, digital dan sebagiannya,” jelasnya.
Jangan sampai, lanjut dia menjelaskan, narasi-narasi perbaikan infrastruktur itu hanya janji politik belaka, harus ada aksi nyata agar roda perekonomian bisa jalan tanpa hambatan berarti.
